Alumni Kelas 3A SDIT Ummul Quro Bogor

Sabtu, 27 Nofember 2010 lalu... Di SDIT Ummul Quro Bogor sedang diadakan Try Out I level 6. Seluruh siswa di perkenankan untuk hadir. Kemudian acara itu berjalan dengan lancar sampai bel waktu pulang berbunyi. "Zahiraaa.... sepatu akuu" ucap Salsa, "Hahahahaha.. sini atuh" jawab Zahira, dan akhirnya kami menuruni tangga turun. "Ishh si Neneng Haslia kemana lagi?" tanya Salsa, "Salsa, Zahira.. kemana aja sih kalian?" tanya Haslia, "Nyariin kamu!" ucap Salsa, dan Zahira serentak, "Mau langsung berangkat sekarang?" tanya Haslia lagi. "Iyalah.. emang kapan lagi" Salsa menjawab. Dan akhirnya kami keluar gerbang sekolah dan langsung mencari angkot. "Tuh... ada angkotnya." kata Haslia "Yang belakangnya aja.. gak mau yang depan ahh ikhwan semua." jawab Zahira "Ahh udah deh yang mana aja boleh." campur Salsa. Salsa dan Haslia bingung mau pilihh angkot yang mana sedangkan Zahira dan Anin sudah duduk manis di angkot yang belakang yang ternyata sudah penuh "Ahh elahh Zah.. tega banget si zah kamu sama kita" protes Haslia, lalu Zahira hanya tertawa kecil. Dan terpaksa Salsa dan Haslia harus naik angkot yang isinnya ikhwan semua. Salsa langsung lari ke pintu angkot yang depan, dan Haslia langsung ikut juga dan mereka akhirnya duduk berdua di jok paling depan. "Sal, kamu punya seribu gak?" tanya Haslia "Gak ada Has, ada juga dua ribu. Sudahlah aku saja yang bayar." jawab Salsa "Thank's" balas Haslia. "Mas, nih uangnya berhenti di BP ya." ucap Salsa, "Hah? BP?" ucap supir ankot tak mengerti, "Ishhh BI deh BI mas." ucap Salsa lagi "Ohhh BI bilang dong dari tadi neng".  "Gila satu angkot ikhwan semua..." Haslia berkata "Enggak kok.. tuh ada emak-em...." omongan Salsa terputus teringat sesuatu, "Ishh bedon kamu teh.. ihhh" nasehat Haslia "Hahahaha iya iya aku kan keceplosan." dan akhirnya mereka berbincang-bincang bersama sampai pada akhirnya hujan deras mengguyur kota Bogor "Sal, mau tukeran gak tempat duduknya?" tanya Haslia. "Gimana caranya? mikir dulu dong sebelum melakukan." jawab Salsa "Gimana aja boleh dahh" dan akhirnya mereka pun tukeran tempat. "Baju aku basah, tas aku basah. Teganya dirimu Has." ucap Salsa "Sini deh aku yang pegangin." jawab Haslia "Iya.. tapi baju aku yang basah" protes Salsa "Ah iya kamu kan ada rok pake aja buat selimutan." saran Haslia "Ya wess laahh dapet pahala ini"... saat sampai di depan BCC "Kiri.. kiri.." ucap Nio. "Has kebelakang yuk"ajak Salsa, "Ayo deh"... beberapa saat kemjdian "Mas.. mass... stop mas" kata Salsa saat sudah sampai di depan BP "Gak bisa neng banjir neng."jawab pak sopir angkot "Trus kita turunnya di mana mas?" haslia ikut protes "Depan Yogya!" Adil ikut campur "Wahhh kampret lu" jawab Haslia. Dan ahkhirnya mereka turun di depan LIA "Ahhh pake payung aku aja" saran Salsa, dan akhirnya mereka berdua berjalan kaki melewati banjir yang tingginya yaa sekitar diatas mata kaki orang dewasa lahh... "Si Zahira gimana yaa??" tanya Haslia khawatir "Tau dah tu anak" jawab Salsa. Saat kami sampai di depan gang masuk menuju BI ada banjir yang cukup tinggi juga "Sal.. lewat sini aja sal.." saran Haslia untuk melewati jalan ke dalam, tetapi Salsa cuek dan dia nekad untuk melewati arus banjir itu. Dan akhirnya sepatu salsa hanyut dan Salsa sibuk berlari ke sana,ke sini untuk mengejar sepatunya yang hanyit itu dan akirnya sepasang sepatu Salsa itu berhasil di dapatkan. "Hahhhh akhirnya sampai jugaaa... Alhamdulillah Barakah... kalau bukan crocs sepatu aku gak akan aku kejar" ucap Salsa "Lagian kamu nya juga sihh.. ngapain coba lewat situ?" tanya Haslia kepada Salsa yang berjalan tanpa beralaskan alas kaki yang sepatunya di jinjing oleh Salsa karena basah. Dan akhirnya kami berdua masuk pintu lobby BP. "Anin.. si Zahira mana?" tanya Haslia. "Ada tuh di sana" jawab Anin yang bajunya kebasahan namun tak sebasah Salsa dan Haslia. Tak lama kemudian Zahira datang juga "Zah kemana sih kamu?" tanya Haslia kepada Zahira. "Tadi tuh masa ya aku turun di bambu kuring coba deh.." jawab Zahira "Eh kita tuh turun di LIA tau! jauhan mana coba?" protes Haslia, dan Zahira hanya tertawa. Dan kami bertiga naik ke lantai dua dan langsung shalat kemudian masuk kelas.